-->

Meraup Rupiah Dari Beternak Tikus Putih

Beternak tikus putih merupakan salah satu peluang usaha yang terhitung masih menjanjikan dan tidak kalah dengan beternak hewan lainnya. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai bisnis sampingan karena tidak terlalu banyak menyita waktu. Menurut para peternak, budidaya tikus mudah dalam perawatan dan bisa diawali dengan modal yang relatif murah.


Apa itu tikus putih?
Salah satu hewan pengerat (keluarga “rodentia”)ini berasal dari wilayah bagian Asia, dan Eropa. Tikus masih satu kerabat dengan tupai, hamster, dan gerbil. Tikus putih (mus musculus) sering disebut mencit merupakan jenis tikus yang memiliki warna putih. Adapun makanan umum tikus putih yaitu biji-bijian, daun, batang pohon, sisa-sisa makanan, dan serangga. Namun jika untuk beternak tentunya pakan yang diberikan tidak sembarangan dan khusus agar menjaga kualitas dan kesehatan tikus tersebut.
Kingdom
Animalia
Filum
Chordata
Kelas
Mamalia
Ordo
Rodentia
Familia
Muridae
Subfamili
Murinae
Genus
Mus
Subgenus
Mus
Species
M.musculus

Mengapa ada orang yang mau beternak tikus?
Mungkin bagi orang-orang yang masih awam akan memandang aneh dan jijik ketika mendengar kata “tikus”.  Meskipun tikus terkesan menjijikan, namun perlu diingat karena banyak yang memerlukan hewan yang satu ini seperti untuk ekseprimen atau pakan hewan. Dengan adanya permintaan pasar yang banyak, tentunya menjadi pangsa pasar yang menjanjikan. Apalagi jika sudah menemukan segementasi  pasar dalam distribusi tikus maka semakin cepat dalam mendapat keuntungan.

Apa kegunaan dari tikus putih?
Tikus putih menjadi makanan favorit bagi hewan reptile, keberadaan stok tikus putih tentunya sangat dibutuhkan oleh para pecinta reptile. Disamping kandungan gizinya yang lebih banyak dari kata, tikus menjadi pilihan alternatif karena harganya lebih murah daripada ayam atau daging. Selain untuk pakan, tikus putih juga digunakan untuk objek penelitian biomedis. Dalam hal ini tikus digunakan sebagai model penyakit manusia yang berkaitan dengan genetika. Tentunya tikus-tikus yang akan digunakan sebagai objek penelitian harus memiliki standar criteria lebih baik dari ukuran tubuh, berat badan, sampai kebersihan makanan.

Bagaimana seluk beluk dalam budidaya tikus putih?
Sebagai pengantar pada bagian ini, sebelumnya saya sudah melakukan wawancara kepada salah satu peternak tikus putih yang berasal dari Wonogiri yaitu om Ahrian Brayudha owner “Tikus Racing”. Wawancara saya lakukan  agar memberikan informasi yang bersifat real karena informasi dari narasumber langsung. Peternak tikus yang satu ini cukup eksis di berbagai social media dalam memasarkan produknya.
Usaha yang dirintis om Ahrian tergolong belum lama terhitung belum ada dua tahun. Sebelumnya beliau tinggal di Jakarta dan memutuskan untuk kembali Wonogiri dalam rangka membantu memasarkan ternak tikus yang dirintis oleh sang ayah (sejak tahun 2009) yang pada saat itu mengalami over populasi tikus putih.  Ide awal menggeluti usaha tikus putih ini didapat dari saran saudara yang sedang kuliah di Jogja, dengan modal awal Rp100.000 pada saat itu harga masih mahal dan belum banyak peternak.

Kesuksesan yang diraih om Ahrian melalui proses yang panjang. Kendala saat itu ialah mengenai pemasaran yang susah karena masih awam dalam hal kirim mengirim dengan moda transportasi. Orderan pertama ia dapat dengan tujuan Malang, akhirnya beliau langsung mengantar sendiri menggunakan motor dan sekalian menjenguk kakek yang berada di malang. Awal mula daerah cakupan pemasaran masih terbatas Jogja, Solo, dan Salatiga.

Hal yang unik dari breeder tikus putih yang satu ini ialah sering berkeliling memasarkan tikus putih dengan menggunakan motor beserta krombong berisi muatan tikus dengan banner yang tak selalu ketinggalan :D . Bagi saya hal tersebut sangat unik karena biasanya orang menjajakan dagangannya kemana mana berupa makanan atau barang-barang lain, namun pada kasus ini yang dijual ialah tikus putih. Usaha dan tekad om Ahrian pantas diacungi jempol, Solo Joga trabas menggunakan motor. Dirinya juga pernah diliput salah satu TV swasta.

Dalam segi beternak, om Ahrian tidak menemukan kendala yang berarti. Tikus yang diternak ada tikus putih Wistar dan mencit Jepang. “Tikus dari kecil masa jualnya panjang, makin gede makin mahal dan tidak ada ruginya. Dari segi penyakit juga jarang asal rajin membersihkan kandang” ,kata beliau.  Dalam usaha bisnis, persaingan usaha pasti ada dan beliau masih bisa mengatasi. Menurutnya persaingan tidak begitu masalah karena wilayah pemasaran luas.

Langkah pemasaran yang dilakukan oleh Tikus Racing ini dengan melakukan promosi di media social seperti facebook, instagram, dan youtube. Seiring berjalannya waktu, pelanggan dan testimony pun bertambah. Sekarang om Ahrian terbantu dengan pengiriman menggunakan moda transportasi kereta yang dapat menghemat biaya dan waktu. Dalam segi pemasaran, wilayah Jogja masih terbilang tinggi permintaan. Namun dari segi harga juga bervariasi tergantung wilayah pemasaran. Harga yang dipasang Tikus Racing yaitu per 10gram/Rp1.300,- sampai Rp1.500,- per kelipatan. Demikian sekilas info profil peternak tikus “Tikus Racing”.
Apabila anda tertarik untuk memesan tikus putih dapat menghubungi di bawah ini :

WA : 0813 16164 006



Komentar (0)

Post a Comment