Meraup Rupiah Dari Beternak Tikus Putih
Pada
Saturday, August 12, 2017
Beternak tikus putih merupakan salah satu peluang usaha yang
terhitung masih menjanjikan dan tidak kalah dengan beternak hewan lainnya.
Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai bisnis sampingan karena tidak terlalu banyak
menyita waktu. Menurut para peternak, budidaya tikus mudah dalam perawatan dan
bisa diawali dengan modal yang relatif murah.
Apa itu tikus putih?
Salah satu hewan pengerat (keluarga “rodentia”)ini berasal
dari wilayah bagian Asia, dan Eropa. Tikus masih satu kerabat dengan tupai,
hamster, dan gerbil. Tikus putih (mus musculus) sering disebut mencit merupakan
jenis tikus yang memiliki warna putih. Adapun makanan umum tikus putih yaitu
biji-bijian, daun, batang pohon, sisa-sisa makanan, dan serangga. Namun jika
untuk beternak tentunya pakan yang diberikan tidak sembarangan dan khusus agar
menjaga kualitas dan kesehatan tikus tersebut.
Kingdom |
Animalia
|
Filum |
Chordata
|
Kelas |
Mamalia
|
Ordo |
Rodentia
|
Familia |
Muridae
|
Subfamili |
Murinae
|
Genus |
Mus
|
Subgenus |
Mus
|
Species
|
M.musculus
|
Mengapa ada orang yang mau beternak tikus?
Mungkin bagi orang-orang yang masih awam akan memandang aneh
dan jijik ketika mendengar kata “tikus”. Meskipun tikus terkesan menjijikan, namun
perlu diingat karena banyak yang memerlukan hewan yang satu ini seperti untuk
ekseprimen atau pakan hewan. Dengan adanya permintaan pasar yang banyak,
tentunya menjadi pangsa pasar yang menjanjikan. Apalagi jika sudah menemukan
segementasi pasar dalam distribusi tikus
maka semakin cepat dalam mendapat keuntungan.
Apa kegunaan dari tikus putih?
Tikus putih menjadi makanan favorit bagi hewan reptile,
keberadaan stok tikus putih tentunya sangat dibutuhkan oleh para pecinta reptile.
Disamping kandungan gizinya yang lebih banyak dari kata, tikus menjadi pilihan alternatif
karena harganya lebih murah daripada ayam atau daging. Selain untuk pakan,
tikus putih juga digunakan untuk objek penelitian biomedis. Dalam hal ini tikus
digunakan sebagai model penyakit manusia yang berkaitan dengan genetika.
Tentunya tikus-tikus yang akan digunakan sebagai objek penelitian harus
memiliki standar criteria lebih baik dari ukuran tubuh, berat badan, sampai
kebersihan makanan.
Bagaimana seluk beluk dalam budidaya tikus putih?
Sebagai pengantar pada bagian ini, sebelumnya saya sudah
melakukan wawancara kepada salah satu peternak tikus putih yang berasal dari
Wonogiri yaitu om Ahrian Brayudha owner “Tikus Racing”. Wawancara saya lakukan agar memberikan informasi yang bersifat real
karena informasi dari narasumber langsung. Peternak tikus yang satu ini cukup
eksis di berbagai social media dalam memasarkan produknya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1RMaAhPFACLTmiLHLft6bYI5Rg8TV_5ktcJ7wVd_DQ2CNALkC2wvYnvQzK3Qh-qTmfQp4X-xRW2Vqvm7PvyN-8nItZAT1-fXJNFeY7KttFFEunNxiXUnBs7hHmChIA39FXB_dN6Ofcpg/s320/IMG-20170804-WA0011.jpg)
Usaha yang dirintis om Ahrian tergolong belum lama terhitung
belum ada dua tahun. Sebelumnya beliau tinggal di Jakarta dan memutuskan untuk
kembali Wonogiri dalam rangka membantu memasarkan ternak tikus yang dirintis
oleh sang ayah (sejak tahun 2009) yang pada saat itu mengalami over populasi
tikus putih. Ide awal menggeluti usaha
tikus putih ini didapat dari saran saudara yang sedang kuliah di Jogja, dengan
modal awal Rp100.000 pada saat itu harga masih mahal dan belum banyak peternak.
Kesuksesan yang diraih om Ahrian melalui proses yang
panjang. Kendala saat itu ialah mengenai pemasaran yang susah karena masih awam
dalam hal kirim mengirim dengan moda transportasi. Orderan pertama ia dapat
dengan tujuan Malang, akhirnya beliau langsung mengantar sendiri menggunakan
motor dan sekalian menjenguk kakek yang berada di malang. Awal mula daerah
cakupan pemasaran masih terbatas Jogja, Solo, dan Salatiga.
Hal yang unik dari breeder tikus putih yang satu ini ialah
sering berkeliling memasarkan tikus putih dengan menggunakan motor beserta
krombong berisi muatan tikus dengan banner yang tak selalu ketinggalan :D .
Bagi saya hal tersebut sangat unik karena biasanya orang menjajakan dagangannya
kemana mana berupa makanan atau barang-barang lain, namun pada kasus ini yang dijual
ialah tikus putih. Usaha dan tekad om Ahrian pantas diacungi jempol, Solo Joga
trabas menggunakan motor. Dirinya juga pernah diliput salah satu TV swasta.
Dalam segi beternak, om Ahrian tidak menemukan kendala yang
berarti. Tikus yang diternak ada tikus putih Wistar dan mencit Jepang. “Tikus
dari kecil masa jualnya panjang, makin gede makin mahal dan tidak ada ruginya.
Dari segi penyakit juga jarang asal rajin membersihkan kandang” ,kata beliau. Dalam usaha bisnis, persaingan usaha pasti
ada dan beliau masih bisa mengatasi. Menurutnya persaingan tidak begitu masalah
karena wilayah pemasaran luas.
Langkah pemasaran yang dilakukan oleh Tikus Racing ini
dengan melakukan promosi di media social seperti facebook, instagram, dan
youtube. Seiring berjalannya waktu, pelanggan dan testimony pun bertambah.
Sekarang om Ahrian terbantu dengan pengiriman menggunakan moda transportasi kereta
yang dapat menghemat biaya dan waktu. Dalam segi pemasaran, wilayah Jogja masih
terbilang tinggi permintaan. Namun dari segi harga juga bervariasi tergantung
wilayah pemasaran. Harga yang dipasang Tikus Racing yaitu per 10gram/Rp1.300,-
sampai Rp1.500,- per kelipatan. Demikian sekilas info profil peternak tikus “Tikus
Racing”.
Apabila anda tertarik untuk memesan tikus putih dapat
menghubungi di bawah ini :
WA : 0813 16164 006
Komentar (0)
Post a Comment