Berkenalan Dengan Kalajengking Sebagai Display Pet
Pada
Sunday, July 30, 2017
Bagi sobat yang masih awam dengan hewan ini pasti
bertanya-tanya.
Kalajengking itu apa
sih?
Kalajengking/ Scorpio merupakan
hewan yang beruas dengan delapan kaki (oktopoda), memiliki satu pasang capit,
dan satu buah sengat pada ekor ini termasuk dalam ordo Scorpiones kelas
Arachnida. Hewan unik ini masih satu kerabat dengan ketonggeng, laba-laba,
tungau, dan caplak. Jenis dan jumlah kalajengking banyak tersebar di seluruh
dunia. Perlu sobat ketahui tipe-tipe kalajengking dapat dibedakan berdasar
habitat yang terbagi pada tipe hutan tropis, tipe hutan sub-tropis, tipe semak-semak,
dan tiper gurun. Di negara kita Indonesia, persebaran kalajengking dibedakan
berdasar tipe semak-semak dan tipe hutan tropis.
![]() |
Chaerilus sp |
Apakah Kalajengking
itu beracun?
Hal yang perlu diingat
kalajengking merupakan hewan yang beracun. Setiap jenisnya mempunyai tingkat
racun yang berbeda. Mulai dari racun level satu sampai dengan racun level lima.
Efek dari sengatan bisa hewan ini beragam. Seperti pada racun level satu
menyebabkan korban mengalami keram pada bagian tubuh yang tersengat. Adapun
racun level yang lebih tinggi bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa,
demam, hingga dapat menyebabkan kematian.
Khusus di Indonesia, persebaran
kalajengking mempunyai tingkat racun yang tergolong rendah sampai menengah,
seperti pada Asian Forest Scorpion (AFS) memiliki racun level 1, dan Lychas mucronatus racun level 3.
Bagaimana dengan
persebaran jenis kalajengking di Indonesia?
Melihat peserabaran di Indonesia,
jenis kalajengking Asian Forest Scorpion (AFS) seperti Heterometrus cyaneus dan Heterometrus
longimanus menjadi jenis favorit bagi para keeper Indonesia. Jenis lainnya
seperti Lychas Mucronatus, Liocheles
waigiensis, Chaerilus sp.Java / Bengkulu (jenis yang mudah dijumpai di
alam).
Hewan eksotis ini memiliki ukuran
beragam tergantung jenis. Mulai dari ukuran sebesar korek api sampai sebesar
telapak tangan manusia dewasa. Untuk jenis Lychas mucronatus dewasa mencapai
ukuran 5-8cm, sedangkan jenis AFS sendiri dapat tumbuh hampir sebesar telapak
tangan orang dewasa.
Kalajengking bisa
dijadikan hewan peliharaan?
Sekalipun beracun, kalajengking bisa dijadikan hewan
peliharaan “Display Pet”. Bagi para keeper, memelihara hewan ini karena
terlihat eksotis. Meskipun sebagai peliharaan, bukan berarti kalajengking
jinak, mereka akan bersifat agresif dan menyerang apabila merasa terancam.
Sesuai dengan topiknya sebagai Display Pet merupakan cara pemeliharaan
kalajengking sebatas untuk pajangan. Maka dari itu tidak disarankan untuk free
hand (memegang langsung) tanpa dibekali pengetahuan dan alat perlengkapan yang
memadai.
Sebagai display pet, kalajengking dipelihara dalam wadah
bening dapat berupa box plastic ataupun gex. Pemeliharaan secara umum dengan
memberikan alas seperti cocopeat atau pasir, tergantung tipe dan habitatnya. Untuk
kolektor yang mempunyai waktu dan kreatifitas lebih, biasanya kandang tarantula
dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya yang bisa disebut miniature
biosfer terrarium.
![]() |
Enclosure kalajengking via atshq,org |
Bagaimana cara
pemeliharaan kalajengking?
Dalam memelihara hewan ini perlu diketahui jenis
kalajangking tersebut. Apakah termasuk tipe forest, bark atau desert.
- Forest Scorpion
Kandang yang diperlukan memiliki luas 3x LS
(leg span) kalajengking, isi kandang dengan cocopeat kedalaman 3-5inch serta
kelembaban 70-80%. Lembab dalam artian substrat tidak sampai becek, beri
waterdish dan hiding cave untuk bersembunyi.
Jenis kelompok ini diantaranya Lychas sp,
Isometrus sp, Liocheles sp, dan Centroruides sp.![]() |
contoh Forest scorpion enclosure via pinterest,com |
- Bark Scorpion
Pada tipe ini lebih membutuhkan kandang
yang tinggi (tinggi 3x LS kalajenging). Substrat cukup 2-3inch dengan
kelembaban 50-70%. Yang perlu diingat yaitu jangan lupa dengan memberikan kulit
kayu untuk bersembunyi.
Jenis kelompok ini yaitu Androctonus sp,
Parabhutus sp, dll.- Desert Scorpion
Luas kandang sama dengan tiper forest. Namun
membutuhkan substrat pasir dengan kelembaban 40-60% dengan kedalaman substrat
2-3inch. Beri hiding cave dan waterdish.
![]() |
contoh Desert scorpion enclosure via pinterest,com |
Selain itu perawatan lainnya ialah pemberian pakan (bisa
berupa ulat hongkong/ jangkrik/kecoa)
dan spray berkala (spray berlaku hanya untuk tipe bark dan forest).
Penggantian substrat diperlukan dengan jangka 6 bulan sekali dan membersihkan
sisa makanan.
Untuk bergabung komunitas kalajengking di Indonesia, sobat
bisa gabung di grup facebook di bawah ini :
- KOMUNITAS PECINTA KALAJENGKING INDONESIA (KPKI)
- Indonesian Scorpion Keeper
Sumber diadaptasi dari om Pandu Sujiwo dan Donie Hulalata
Komentar (0)
Post a Comment