-->

Berkenalan Dengan Kalajengking Sebagai Display Pet

Bagi sobat yang masih awam dengan hewan ini pasti bertanya-tanya.

Kalajengking itu apa sih?

Kalajengking via pinterest,com
Kalajengking/ Scorpio merupakan hewan yang beruas dengan delapan kaki (oktopoda), memiliki satu pasang capit, dan satu buah sengat pada ekor ini termasuk dalam ordo Scorpiones kelas Arachnida. Hewan unik ini masih satu kerabat dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan caplak. Jenis dan jumlah kalajengking banyak tersebar di seluruh dunia. Perlu sobat ketahui tipe-tipe kalajengking dapat dibedakan berdasar habitat yang terbagi pada tipe hutan tropis, tipe hutan sub-tropis, tipe semak-semak, dan tiper gurun. Di negara kita Indonesia, persebaran kalajengking dibedakan berdasar tipe semak-semak dan tipe hutan tropis.
Chaerilus sp

Apakah Kalajengking itu beracun?

Hal yang perlu diingat kalajengking merupakan hewan yang beracun. Setiap jenisnya mempunyai tingkat racun yang berbeda. Mulai dari racun level satu sampai dengan racun level lima. Efek dari sengatan bisa hewan ini beragam. Seperti pada racun level satu menyebabkan korban mengalami keram pada bagian tubuh yang tersengat. Adapun racun level yang lebih tinggi bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, demam, hingga dapat menyebabkan kematian.
Khusus di Indonesia, persebaran kalajengking mempunyai tingkat racun yang tergolong rendah sampai menengah, seperti pada Asian Forest Scorpion (AFS) memiliki racun level 1, dan  Lychas mucronatus racun level 3.

Bagaimana dengan persebaran jenis kalajengking di Indonesia?

Melihat peserabaran di Indonesia, jenis kalajengking Asian Forest Scorpion (AFS) seperti Heterometrus cyaneus dan Heterometrus longimanus menjadi jenis favorit bagi para keeper Indonesia. Jenis lainnya seperti Lychas Mucronatus, Liocheles waigiensis, Chaerilus sp.Java / Bengkulu (jenis yang mudah dijumpai di alam).
Hewan eksotis ini memiliki ukuran beragam tergantung jenis. Mulai dari ukuran sebesar korek api sampai sebesar telapak tangan manusia dewasa. Untuk jenis Lychas mucronatus dewasa mencapai ukuran 5-8cm, sedangkan jenis AFS sendiri dapat tumbuh hampir sebesar telapak tangan orang dewasa.

Kalajengking bisa dijadikan hewan peliharaan?

Sekalipun beracun, kalajengking bisa dijadikan hewan peliharaan “Display Pet”. Bagi para keeper, memelihara hewan ini karena terlihat eksotis. Meskipun sebagai peliharaan, bukan berarti kalajengking jinak, mereka akan bersifat agresif dan menyerang apabila merasa terancam. Sesuai dengan topiknya sebagai Display Pet merupakan cara pemeliharaan kalajengking sebatas untuk pajangan. Maka dari itu tidak disarankan untuk free hand (memegang langsung) tanpa dibekali pengetahuan dan alat perlengkapan yang memadai.

Enclosure kalajengking via atshq,org
Sebagai display pet, kalajengking dipelihara dalam wadah bening dapat berupa box plastic ataupun gex. Pemeliharaan secara umum dengan memberikan alas seperti cocopeat atau pasir, tergantung tipe dan habitatnya. Untuk kolektor yang mempunyai waktu dan kreatifitas lebih, biasanya kandang tarantula dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya yang bisa disebut miniature biosfer terrarium.

Bagaimana cara pemeliharaan kalajengking?

Dalam memelihara hewan ini perlu diketahui jenis kalajangking tersebut. Apakah termasuk tipe forest, bark atau desert.
  • Forest Scorpion
Jenis pada kelompok ini seperti Heterometrus sp, Chaerilus sp, dan Pandinus sp.
Kandang yang diperlukan memiliki luas 3x LS (leg span) kalajengking, isi kandang dengan cocopeat kedalaman 3-5inch serta kelembaban 70-80%. Lembab dalam artian substrat tidak sampai becek, beri waterdish dan hiding cave untuk bersembunyi.
contoh Forest scorpion enclosure via pinterest,com

  • Bark Scorpion
Jenis kelompok ini diantaranya Lychas sp, Isometrus sp, Liocheles sp, dan Centroruides sp.
Pada tipe ini lebih membutuhkan kandang yang tinggi (tinggi 3x LS kalajenging). Substrat cukup 2-3inch dengan kelembaban 50-70%. Yang perlu diingat yaitu jangan lupa dengan memberikan kulit kayu untuk bersembunyi.

  • Desert Scorpion
Jenis kelompok ini yaitu Androctonus sp, Parabhutus sp, dll.
Luas kandang sama dengan tiper forest. Namun membutuhkan substrat pasir dengan kelembaban 40-60% dengan kedalaman substrat 2-3inch. Beri hiding cave dan waterdish.
contoh Desert scorpion enclosure via pinterest,com

Selain itu perawatan lainnya ialah pemberian pakan (bisa berupa ulat hongkong/ jangkrik/kecoa)  dan spray berkala (spray berlaku hanya untuk tipe bark dan forest). Penggantian substrat diperlukan dengan jangka 6 bulan sekali dan membersihkan sisa makanan.
Untuk bergabung komunitas kalajengking di Indonesia, sobat bisa gabung di grup facebook di bawah ini :
  • KOMUNITAS PECINTA KALAJENGKING INDONESIA (KPKI)
  • Indonesian Scorpion Keeper

Sumber diadaptasi dari om Pandu Sujiwo dan Donie Hulalata

Komentar (0)

Post a Comment