-->

Cerita Perjalanan Terbentuknya Telur Ayam

Belakangan ini dunia media sosial di Indonesia heboh dengan beredarnya informasi mengenai telur palsu yang meresahkan masyarakat. Pertannyaanya adalah apakah pengunggah video dan berita telur palsu itu tahu bagaimana sebutir telur itu di buat? 
via palmerkelleydesigns. com

Sebelum masuk ke topik bahasan, saya meluangkan waktu untuk surfing ke google mengenai berita hoax yang viral ini. Akhir-akhir ini sejumlah laman berita memposting artikel untuk mengklarifikasi bahwa "berita telur palsu adalah Hoax". Akibat berita Hoax yang sudah viral dan terlanjur menyebar di berbagai sosial media, para peternak telur pun yang dirugikan. Para peternak telur mengeluh omset penjualan menurun karena konsumsi telur menurun. Dikutip dari laman berita detik. com "Polri mengancam pelaku penyebab hoax telur palsu di berbagai daerah dengan pidana."

Terlepas dari isu kontroversial ini, seorang narasumber mahasiswa S3 IFO FKH IPB ialah Drh Supratikno Msi PAVet memberikan penjelasan ilmiah mengenai perjalanan terbentuknya telur.

Bagaimana telur terbentuk?
Berikut ini adalah perjalanan panjang pembentukan telur yang mungkin sangat sulit dan sangat mahal untuk dipalsukan. Diawali dengan kuning telur yang sedang berkembang dibungkus di dalam suatu membran tipis dan halus disebut follikel dengan anyaman buluh darah dan dipertautkan ke ovarium dan batang folikel. Jika kuning telur menjadi matang, ia akan memecahkan membran folikel sepanjang garis yang disebut stigma, (ovulasi). Kuning telur yang baru dibebaskan akan jatuh di dalam ruang perut dan diambil oleh infundibulum (corong oviduct). Di dalam infundibulum, kuning telur akan berada selama + 10 – 20 menit dan mengalami pembuahan bila ayam dikawinkan. Jika terjadi fertilisasi maka telur dapat ditetaskan. 
via kompasiana. com
Namun perlu di catat, ayam tidak perlu kawin untuk bisa bertelur, akan tetapi telur yang dihasilkan tidak fertile atau tidak dapat menetas meskipun dierami. Selanjutnya kuning telur lalu bergerak ke dalam magnum dan akan menerima albumin tebal (putih telur). Setelah 2 atau 3 jam di dalam magnum, telur masuk ke isthmus dan akan tinggal selama satu sampai satu setengah jam, untuk mendapat membran-membran kulit telur. Selanjutnya membran-membran kulit telur dan albumin tipis dikeluarkan di dalam uterus. Penambahan membran kulit telur (kerabang) dan putih telur tipis di uterus ini berlangsung selama 20 sampai 23 jam. Hal ini lah yang menyebabkan ayam bertelur pada waktu yang lebih siang pada hari berikutnya. Selain itu kulit telur juga menerima pigmen oofin, yang memberikan warna pada kulit telur sehingga warna kulit/cangkang telur bias bermacam macam tergantung kandungan pigmen oofinnya. Dengan demikian maka memang terdapat 2 lapisan putih telur yang tebal atau kental dan yang tipis atau yang lebih cair. 

Kira-kira mudah tidak ya untuk membuat tiruan putih telur tebal dan tipis, selaputnya, serta cangkangnya? 
Telur yang telah sempurna selanjutnya masuk ke dalam vagina dan akan tinggal selama 3 sampai 15 menit. Di tempat ini telur akan menerima suatu substansi yang berlendir dan tipis disebut kutikel (cuticula). Lapis cuticula inilah yang menutup pori-pori kulit telur dan sebagian besar melindungi telur dari invasi bakteri. Segera setelah telur berkontak dengan udara, lapis cuticula ini menjadi kering. Kebanyakan telur diletakkan pada ujungnya yang kecil. Telur-telur itu dari vagina masuk ke dalam kloaka dan dikeluarkan sekaligus. Saat dikeluarkan, kerabang/cangkang telur umumnya masih dalam keadaan sedikit lunak, dan akan mengeras setelah terpapar udara. 

Telur unggas terdiri atas :

  1. Sel telur (kuning telur), baik yang dibuahi atau tidak dibuahi, diselaputi oleh dua lapis kulit kuning telur. Selaput ini dinamakan membrane viteline yang terdiri dari dua lapis, dengan demikian wajar jika telur yang bagus kuning telurnya dapat diambil tanpa pecah, kalau sangat mudah pecah justru nenandakan kualitas telur yang buruk atau sudah disimpan lama.
  2. Putih telur, yang mengelilingi kuning telur dalam tiga lapis dengan viskositas/kekentalan yang berbeda namun secara kasat mata hanya terlihat sebagai putih telur tebal dan tipis. Namun beberapa kondisi seperti beberapa penyakit menyebabkan putih telur tebal menjadi encer. Jadi wajar memang putih telur ada bagian yang kental seperti gel dan kalau dipanaskan akan terdenaturasi, mengalami koagulasi menjadi putih dan kenyal. Apalagi kalau digoreng sampai agak gosong maka akan seolah olah liat, sedikit transparan dan a lot seperti pelastik. Putih telur yang baru dipecahkan dari cangkangnya sama sekali tidak berbau amis. Putih telur ini baru akan menjadi amis ketika teroksidasi, diaduk atau dibiarkan mengering. Dijamin pasti akan amis, kalau tidak percaya silahkan tumpahkan ke lantai kemudian di lap dengan tissue, pasti bekasnya akan sangat amis, meskipun sudah dipel sekalipun.
  3. Tali spiral (chalazen) yang berhubungan dengan kulit kuning telur dan menjulur ke daerah putih telur. Tali spiral ini menghubungkan kuning telur ke ujung yang tumpul dan ujung yang runcing.
  4. Membran kulit telur: dua lapis selaput kulit telur, pada ujung telur yang tumpul ke dua selaput kulit telur akan berpisah membentuk kamar udara. Membrane ini yang erring ditunjukkan di video telur palsu sebagai pelastik. Padahal memang membrannya seperti kertas dan karena basah oleg albumin menjadi seolah-olah seperti karet. Membrane ini sangat mudah dikelupas terutama pada ujung telur yang ada kantong hawanya. Kalau masih belum percaya juga, membrane ini sangat mudah dilihat pada saat mengupas telur yang sudah di rebus.
  5. Kerabang telur yang mengandung pori-pori dan diselaputi cuticula, sehingga sebaiknya tidak membersihkan telur dengan digosok dengan kuat karena justru akan mengelupas kutikulanya, pori porinya menjadi terbuka sehingga mikroba lebih mudah masuk dan telurnya menjadi busuk.
     
  6. Kantong hawa. Bagian ini adalah terletak di ujung yang tumpul, sebagai tempat cadangan udara serta membuang sisa metabolism telur selama disimpan atau dierami
via postingan Drh Supratikno Msi PAVet
Gambar skematis bagian-bagian telur
Berbagai anomaly/kelainan telur 
  1. Telur dengan kuning telur ganda adalah hasil dari dua ovum yang matang pada saat yang sama. Hal ini bisa terjadi pada ovulasi ganda maupun dalam waktu singkat terdapat dua ovum/kuning telur yang berjalan bersama-sama di dalam oviduct. Keduanya memperoleh albumin, membrane dan kerabang yang sama. Telur dengan kuning telur ganda lebih sering terjadi pada ayam muda, oleh karena ovarium dan oviductus perlu penyesuaian sebelum bekerja normal. Kuning telur juga bisa berbeda beda warnanya, ada yang kuning pucat ada yang kuning orange, tergantung dari pigmen salah satunya adalah carotene dan vit E.
  2. Telur dengan titik darah darah dapat terjadi karena kerusakan membran folikelpada saat ovulasi bukan pada garis stigma sehingga terdapat pembuluh darah bisa pecah dan kuning telur akan mengambil darah pada saat ovulasi Hal ini menyebabkan ayam akan mengeluarkan telur yang berdarah atau mengandung titik-titik darah. Jika titik-titik darah terdapat dalam putih telur, maka kemungkinan adanya perdarahan di dalam dinding oviductus.
  3. Telur dengan titik-titik daging/titik darah yang berdegenerasi. Titik daging merupakan titik darah dengan sedikit hemoglobin yang diserap kembali oleh tubuh. Biasanya titik daging adalah hasil perdarahan baik di dalam ovarium maupun di dalam oviductus sebelum ovulasi yang kemudian ikut terlapisi oleh albumin. Titik daging dapat pula disebabkan oleh sepotong jaringan yang masuk di dalam infundibulum pada waktu folikel pecah.
  4. Telur dengan kerabang yang lembek adalah hasil dari kegagalan kelenjar-kelenjar kerabang untuk mengeluarkan sekresinya atau kemungkinan hasil dari suatu aksi peristaltik yang sangat kuat dari ovuiduct. Telur semacam ini dapat pula dihasilkan karena kekurangan kalsium atau fosfor di dalam ransum atau ransum yang mengandung kalsium dan fosfor dengan perbandingan yang tidak seimbang. Penyakit-penyakit ayam seperti infeksi bronchitis dan Newcastle Disease (ND) dapat menghasilkan telur yang berkulit lembek.
  5. Telur-telur kecil tanpa kuning telur biasanya adalah hasil dari beberapa bahan asing yang masuk ke dalam oviduct. Bahan ini dapat seekor cacing, sepotong albumin atau titik darah yang cukup besar untuk merangsang kelenjar-kelenjar oviduct. Sekali rangsangan terjadi, bahan ini akan bergerak di dalam oviduct, memperoleh albumin tebal dan tipis, membran-membran kerabang, dan akhirnya keluar sebagai telur yang sering terlihat mirip telur normal.kadang kadang di masyarakat dianggap sebagai telur ayam jago. Ini adalah mitos, mana ada ayam jago punya oviduct, kecuali ayam jago trans gender.
  6. Sebutir telur dapat berjalan dalam oviduct dan dibentuk sebagaimana mestinya. Gerakan antiperistaltik bisa terjadi yang memaksa telur kembali ke infundibulum, kemudian bisa kontak dengan kuning telur lain dalam perjalanannya ke bawah. Keduanya secara bersama-sama akan melalui proses pembentukan kerabang dan hasilnya adalah telur di dalam telur.
Maha sempurna Gusti Allah menciptakan telur dengan bagian bagiannya. Jadi apakah Anda akan menyebarkan video telur palsu yang hanya berdasarkan putih telur seperti gel, kuning telur yang tidak mudah pecah, atau membrane kulit telur yang seperti karet? Apakah secanggih canggihnya teknologi mampu membuat telur palsu dengan bagian bagian yang begitu detil? Apakah dengan hal yang begitu rumit bisa dibuat dengan biaya yang murah dan dalam jumlah yang banyak sehingga punya nilai ekonomis/menguntungkan jika di jual? 

Telur palsu mungkin betul adanya, tapi bukan untuk konsumsi, melainkan utuk display, mainan. Kalaupun ada yang untuk konsumsi pasti dengan sangat mudah dapat di ketahui kepalsuannya. Janganlah menyebarkan berita bohong, jangan menakut nakuti masyarakat untuk mengonsumsi telur, karena protein telur adalah sempurna dan murah. Jangan sampai generasi ini kekurangan protein karena takut makan telur karena melihat video hoaks. Kalaupun anda menemukan telur yang dicurigai, laporkan ke dinas berwenang untuk di teliti keasliannya. 

Tulisan ini disarikan dari Buku Anatomi Unggas karangan Dr drh Heru Setijanto PAVet (K) yang kebetulan adalah Dosen Pembimbing S3 Saya.

sumber artikel : Drh Supratikno Msi PAVet / facebook.com/supra.tikno.7

Komentar (0)

Post a Comment