-->

Ulat Kandang / Ulat Balap (Lesser Mealworm) sebagai pakan alternatif

Ulat kandang atau ulat balap, namanya belum sepopuler Ulat hongkong.
Kenapa demikian? ya karena ulat ini kurang ramai dipasaran, faktanya masih ada beberapa kawan
yang masih awam dengan ulat kandang ini. Bagi pecinta burung kicau, tentunya
ulat kandang dan ulat hongkong sudah tidak asing lagi bagi mereka.


Ulat Kandang jika di luar negeri dikenal dengan Lesser Mealworm, merupakan larva dari kumbang Alphitobisu diaperinus. Dari segi fisik, ulat kandang jauh lebih kecil dan pendek jika dibandingkan dengan ulat hongkong.  Dari beberapa review, bahwa ulat kandang diklaim jauh lebih aman daripada ulat hongkong. Bagi para kicau mania, pemberian UH (ulat hongkong) yang berlebihan dapat menyebabkan burung menjadi panas dan mata burung menjadi rabun. Keluar dari dunia kicau mania, kali ini kita bahas ulat hongkong secara umum.


  • Protein ulat kandang lebih tinggi dari ulat hongkong.
  • Kulit ulat kandang lebih lunak, jadi mudah dicerna (Ini salah satu keunggulan ulat kandang, karena pada kasus yang ditemukan seperti pemberian pakan ulat hongkong untuk reptil contoh:Leopard Gecko kurang disarankan.akibat kulit ulat hongkong yang keras sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada hewan reptil.
  • Ukurannya yang kecil sangat bermanfaat untuk pakan anakan hewan sehingga ukurannya sesuai seperti untuk pakan baby gecko atau sling tarantula.


Adapaun pakan yang dapat diberikan untuk ulat kandang dapat berupa :
1. Dedak/katul
2. Buah pisang beserta kulitnya
3. Wortel dan sayuran
4. Pur ayam
5. Pelet ikan

Dari pilihan pakan di atas, pemberian berupa buah maupun sayur membuat feses ulat hongkong lembab yang berakibat media menjadi becek. Sedangkan pur dari pengalaman penulis, sering muncul kutu/tungau. Penulis sendiri memberi pakan ulat kandang berupa pelet lele (dari pengalaman, tidak muncul kutu. Namun terlepas dari semua itu kembali lagi pada kawan-kawan lebih enak mana dalam memberi pakan. Penulis hanya berbagi pengalaman yang sudah dicobakan.
"Bagaimana cara supaya ulat kandang tidak cepat mati?"

Bagi kawan-kawan yang selalu sedia stok ulat kandang untuk pakan hewan kesayangan tentunya akan berpikir dengan pertanyaan tersebut. Apalagi jika konsumsi penggunaan sedikit untuk pakan hewan, tentunya kawan sekalian menginginkan ulat kandang yang dibeli dapat awet dan tahan lama
sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya.


Perlu diingat, menurut pengamatan dan pengalaman penulis, ulat kondong terkenal kanibal karena setelah 2 hari pembelian sangat terlihat sekali penyusutan jumlah ulat yang ada. Untuk itu bagi kawan-kawan yang membutuhkan ulat kandang dalam skala lumayan banyak, disarankan untuk membelinya H-1 untuk pemberian pakan, hal ini guna jumlah ulat masih banyak. Jika kawan-kawan menginginkan supaya ulat kandang dapat bertahan lama ada tips mudah yaitu dengan memberikan pakan cukup dan tempat sembunyi (tempat sembunyi dapat berupa sampah organik / daun-daun kering). Versi penulis dengan memberikan tempat sembunyi berupa karton bekas tatakan telur.


Tempat sembunyi dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya kanibalisme antar ulat. Dengan begitu,diharapkan ulat kandang yang kita beli cukup dengan uang seribu rupiah dapat bertahan lama. Kalaupun terdapat yang mati dalam jumlah kecil itu merupakan hal wajar.

Untuk penjelasan mengenai budidaya ulat kandang, kawan-kawan sekalian dapat mencari situs peternak ulat kandang.


Komentar (0)

Post a Comment